Banda Aceh-Populasi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrea) mendekati kepunahan. Data terakhir, tahun 1994 menunjukkan angka 400 hingga 500 ekor yang ada.
Kini, jumlahnya belum pasti, apakah menurun dari data terakhir atau malahan tinggal hitungan jari lagi.
Kami belum bisa menyebutkan angkanya, karena masih dianalisis lagi, kata Hariyo T.Wibisono, Ketua Forum Harimaukita, Selasa (9/6), di Banda Aceh.
Pihaknya dibantu enam kelompok yang peduli Harimau Sumatera, telah melakukan survey di Pulau Sumatera, untuk mengetahui populasi satwa yang semakin punah ini.
Hanya saja, ujar Hariyo, seusai pembukaan lokakarya dan Pelatihan Penilaian Status Konservasi Harimau Sumatera di Paviliun Seulawah, Blang Padang, kota setempat, ia tidak bisa menyebutkan populasi Harimau dikarenakan datanya masih akan dianalisa lagi.
Kalau nanti datanya ternyata salah, gimana. Kami, kan, nggak bisa meralat atau merevisi dan mengubahnya semudah membalikkan telapak tangan. Makanya kami mohon kesabaran semua pihak agar menunggu data yang valid, saja. Lagipula, kalau disebutkan sekarang, takutnya, ada data baru yang masuk, tukas pria tinggi kurus kepada koran ini, didampingi Matthew Linkie, Technical Manager FFI Aceh.
Hariyo mengungkapkan pihaknya tidak bisa membandingkan populsi yang sekarang dengan yang dimiliki tahun 1994 lalu. Pasalnya metode yang digunakan tidak sama, sehingga kemungkinan datanya berubah cukup besar.
Ia menyebutkan mensurvey populasi harimau tidak bisa dengan menghitung satu per satu pada satu tempat dan pada hari yang sama. Karena satwa langka ini melakukan pergerakan setiap harinya, juga minimnya anggaran yang dikeluarkan, membuat tim survey tidak bisa menjelajahi seluruh pulau ini.
Menurutnya, pihaknya menggunakan metode Survey Occupancy, dimana caranya dengan penaksiran proporsi penggunaan wilayah oleh satwa liar. "Cara seperti ini, dinilai pihaknya termasuk yang terbaik untuk mengetahui jumlah harimau," ujar Hariyo T. Wibisono. (ian) | |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar